Masyarakat Pemilik Lahan Pinggir Jalan Sabe Tengah Labang Sepakat Memberikan Lahan 2 Meter Untuk Pelebaran Jalan

IMG-20250221-WA0174

 

BANGKALAN-JATIM, Berangkat dari berbagai keluhan masyarakat terutama para pengguna kendaraan bermotor yang  melintas disepanjang jalan Putro manggolo ( sawah tengah) sering mengalami kecelakaan, kendaraannya jatuh kelahan persawahan, menggugah MWC NU Kecamatan Labang menggelar rapat untuk membahas persoalan tersebut, Senin 17 Februari 2025.dan di lanjutkan rapat ini pada hari Sabtu 21/02/2025 bersama tokoh masyarakat Labang,pemilik lahan dan muspika kecamatan Labang, Bangkalan,Madura.(Jum at,21-02-2025).

 

Pertemuan yang digelar di teras masjid Pondok Pesantren yang berada di tepi jalan tersebut, menyepakati akan melakukan pelebaran jalan secara swadaya masyarakat selebar 2 meter mulai dari jalan setelah lampu merah petapan hingga SMKN Labang.

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Labang KH. Akrom Umar menyampaikan, jalan yang menjadi akses utama masyarakat ke beberapa desa dan ke kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tersebut kondisinya sangat sempit dan sangat berpotensi kendaraan roda empat jatuh ke area persawahan jika bersalipan, terutama dimalam hari.

 

Oleh sebab itu pihaknya dan para tokoh masyarakat juga para ulama, melakukan pendekatan pada semua pemilik tanah yang berdampingan langsung dengan jalan tersebut, meminta merelakan tanahnya dibuat pelebaran jalan, selebar 2 meter.

 

Alhamdulillah sudah sembilan puluh sembilan persen yang rela memberikan tanahnya untuk pelebaran jalan ini, kita berharap dan berdoa semoga pemilik tanah yang lain bisa mengikhlaskannya, demi kemaslahatan umum,” harapnya.

 

Berdasarkan kesepakatan hasil rapat pengurus dan warga NU Labang, pihaknya akan melakukan pematokan untuk pelebaran jalan pada hari ahad 23 Februari 2025 secara bersama -sama.

 

“Kondisi ini memang harus disikapi dan harus ada yang peduli, apalagi sebentar lagi hari raya idul fitri, tentu volume kendaraan yang melewati akses jalan ini semakin tinggi karena arus mudik,” jelasnya.

 

Kita tahu hampir setiap hari terjadi mobil terguling dan jatuh ke persawahan, baru -baru ini mobil rombongan dari salah satu pondok pesantren juga terguling dan jatuh kesawah,” tambahnya.

Sekarang Sudah Terealisasi dan Sudah Dikerjakan secara swadaya masyarakat, demi untuk kemaslahatan bersama.

Penulis : Ishak/Anas R
Redaktur/editor : lutfi

You cannot copy content of this page